.
Tampilkan postingan dengan label Tutorial Service Elektro. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tutorial Service Elektro. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 Juni 2014

DASAR REPARASI HP


Dalam tulisan kali ini saya ingin membagi dasar-dasar untuk menganalisa dan mereparasi handphone, tulisan ini saya peruntukan bagi teman-teman yg ingin belajar tentang reparasi handphone dan pemula. Bagi para master yg tidak sengaja membaca blog ini mohon di koresi atau ditambahkan jika ada kesalahan
  Cekidot :
Pertama-tama kita mulai dengan mengenal PCB/PWB Ponsel Seperti apa PWB Ponsel dan apa perbedaannya dengan PCB elektronika umumnya? PWB singkatan dari “printed wired board”, PWB merupakan papan yang terbuat dari fiber glass yang didalamnya terdapat kawat penghantar untuk menghubungkan sekian banyak komponen yang akan dijadikan suatu rangkaian yang di intergrasikan dalam satu modul. PWB dan PCB hampir sama fungsi dan jenisnya, PCB singkatan dari “Printed Circuit Board”, PCB biasanya hanya mempunyai 1 sampai dua lapisan jalur yang ditempatkan pada permukaan depan dan belakang. Berbeda dengan PWB ponsel yang mempunyai banyak lapisan jalur, bahkan bisa lebih dari 8 lapisan jalur yang disusun sedemikian rupa. Tentunya dapat anda bayangkan suatu mesin ponsel dengan begitu banyaknya komponen bahkan sangat kecil ukurannya harus terhubung antara satu komponen dengan yang lainnya dijadikan satu rangkaian yang terintergrasi dalam satu modul, padahal PWB Ponsel sangat kecil dan dibatasi ukurannya. Agar ukuran ponsel tidak menjadi besar, dibutuhkan jalur yang bukan hanya 1-2 lapisan melainkan sampai 8 lapisan bahkan lebih, agar jalur-jalur tersebut tidak membutuhkan lahan (area) yang sangat luas. Kerusakan PWB
 1. Korosi sering menjadi penyebab utama dari kerusakan PWB, jalur-jalur PWB sangat kecil dan tipis, akibat korosi jalur menjadi terbutus,
 2. Konsleting, hubung singkat secara elektronis bisa mengakibatkan jalur putus, sama halnya dengan sebuah sikring, bila arus listrik yang melewati kawat/jalur melebihi dari kapasitasnya maka jalur tersebut akan terbakar bahkan putus,
 3. Benturan keras sering kali terjadi akibat ponsel jatuh atau terlempar keras bisa mengakibatkan PWB menjadi bengkok, jalur-jalur yang terdapat di lapisan tengah sangat rentan sekali terhadap tekukan,
 4. Ceroboh atau kesalahan dalam melakukan penyolderan yang mengakibatkan terminal-terminal jalur terputus,
 5. Penggunaan Solder atau Hotair terlalu panas atau melebihi batas suhu yang dianjurkan. Sekarang kita lanjut ke cara menganalisa jalur PWB dengan alat ukur Metode Pengukuran Untuk mengetahui jalur yang putus dari suatu rangkaian diperlukan suatu alat ukur yang disebut AVO Meter, dengan menggunakan AVO Meter kita dapat mengetahui baik tidaknya suatu jalur menggunakan fasilitas pengukuran Ohm “?”. Dalam penganalisaan jalur diperlukan sumber arus listrik yang akan diberikan kepada jalur tersebut. Perlu anda ketahui bahwa didalam AVO Meter sudah terdapat sumber arus yang berasal dari sebuah battery yang telah dipasang didalam AVO Meter, sehingga pada waktu pengukuran tegangan battrey ini akan mengalir pada rangkaian yang diukur, walaupun hanya dapat memberikan arus yang sangat rendah. Untuk menganalisa kerusakan jalur pada suatu rangkaian dapat dilakukan dengan dua cara, pertama pengukuran secara pararel dan pengukuran secara seri. Pada prinsipnya pengukuran tersebut sama saja, akan tetapi akan lebih akurat bila dilakukan dengan dua cara tersebut. Agar dapat lebih dipahami lagi ikuti keterangan dibawah ini:
                                  
                                                      Teknik Pengukuran Pararel

 Pada prinsipnya pengukuran resistansi atau tahanan adalah mengukur besaran arus yang akan mengalir pada suatu rangkaian, maka bila disaat pengukuran terdapat suatu jalur yang tidak mempunyai nilai resistansi (Jarum AVO Meter tidak bergerak sedikitpun) atau short (Jarum AVO Meter bergerak penuh ke arah kanan / 0 ohm), besar kemungkinan tidak akan ada arus listrik yang dapat mengalir dari jalur tersebut. Akan tetapi bila terdapat nilai resistansi yang kecil (Jarum AVO Meter akan bergerak lebih jauh ke arah kanan) maka arus yang akan mengalir pada jalur tersebut sangat besar. Bila nilai resistansinya besar (Jarum AVO Meter hanya bergerak sedikit saja ke arah kanan) maka makin kecil arus yang akan mengalir pada rangkaian tersebut. Akan tetapi bila AVO-Meter tidak menunjukan nilai Resistansi (Jarum tidak bergerak sedikitpun) maka tidak terdapat arus yang mengalir pada jalur tersebut. Belum tentu bila dalam pengukuran tersebut tidak menujukan nilai resistansi maka dapat dipastikan jalurnya yang putus, bisa saja tidak terdapat arus yang disebabkan karena terdapat komponen yang bermasalah, mungkin rusak atau hubungannya tidak baik. Oleh karena itu cara pengukuran pararel dapat dilakukan juga untuk menganalisa kerusakan pada suatu komponen atau rangkaian. Teknik Pengukuran Seri Bila hasil pengukuran pararel menunjukan bahwa jalur tersebut tidak mempunyai arus, sebaiknya anda jangan dulu mengambil kepastian bahwa jalur tersebut putus, anda dapat meyakinkannya dengan cara pengukuran secara seri, cara ini membutuhkan skema diagram untuk mengetahui komponen yang akan dilalui oleh setiap jalurnya, pada prakteknya anda akan mengukur satu persatu disetiap komponen yang akan dilalui oleh jalur tersebut. Metode pengukuran secara seri dapat
diperlihatkan pada gambar dibawah ini:

                                       

 Berbeda dengan metoda pengukuran pararel, dimana AVO-Meter akan menunjukan nilai resistansinya. Sedangkan metoda pengukuran seri dilakukan untuk mengetahui terhubung atau tidaknya suatu jalur. Bila hasil pengukuran menunjukan suatu nilai resistansi (tahanan) maka jalur tersebut tidak terhubung dengan baik, apalagi bila hasil pengukuran AVO-Meter tidak bergerak sedikitpun dipastikan jalur tersebut telah putus. Jalur tersebut normal bila jarum avometer menunjukan “0 Ohm” ( Jarum AVO-Meter bergerak penuh ke arah kanan). Seperti gambar dibawah ini:



                                                

 Cara Menganalisa kerusakan jalur Sebagai contoh kasus, disini saya akan mempraktekan cara menganalisa jalur SIM Card pada ponsel Nokia NGAGE QD, walaupun dalam praktek ini hanya diberikan contoh pada permasalahan SIMCard saja, akan tetapi bila anda telah benar-benar paham dengan yang akan dijelaskan ini maka akan mudah dalam penganalisaan jalur pada rangkaian yang lainnya. Pertama kali langkah yang harus dilakukan adalah mengukur nilai Resistansi disetiap jalur/pin out pada Konektor atau Interface SIMCard pada PWB Ponsel. Test Probe AVO-Meter dihubungkan secara pararel, hitam ke Ground sedangkan yang merah dihubungkan kesetiap jalur/pin out. Caranya dapat diperlihatkan pada gambar dibawah ini:

                                  
 Gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
 • Setel AVOMeter pada kalibrasi OHM X1, karena pada setingan ini AVOMeter akan dapat memberikan arus yang cukup besar untuk mengalirkan arus listrik pada rangkaian yang akan kita ukur dan AVOMeter tidak akan terlalu peka dalam pengukurannya, terkecuali bila jarum petunjuk AVOMeter hanya bergerak sedikit saja, maka anda dapat menaikan kalibrasinya menjadi OHM X10 atau yang lebih diatasnya.
 • Hubungkan Testprobe yang berwarna hitam kepada Ground (Negatif) pada PWB Ponsel, selanjutnya Testprobe yang berwarna merah hubungkan kepada salah satu jalur SIMCard. Anda ukur satu persatu ke semua kaki-kaki konektor SIMCard. Bila disetiap kaki konektror tersebut terdapat nilai resistansi maka dapat dipastikan jalur tersebut adalah normal / tidak bermasalah. Disaat pengukuran akan ditemukan dari salah satu jalur tersebut, dimana AVOMeter menunjukan 0Ohm (jarum bergerak penuh / Short) ini bisa diartikan bahwa jalur tersebut terhubung langsung dengan Ground. Akan tetapi bila salah satu kaki konektor tersebut tidak memiliki nilai resistansi, kemungkinan besar jalur tersebut telah putus, untuk meyakinkan jalur tersebut putus atau memang jalur itu adalah jalur kosong atau jalur aktif, maka anda dapat melihatnya pada skema diagram. Dapat diperlihatkan pada gambar dibawah ini:

                                               

 Pada “SIM READER” pin 6 (VPP), disana terlihat jelas bahwa jalur tersebut adalah jalur yang tidak digunakan, maka bila tidak terdapat nilai resistansi, keadaan tersebut adalah wajar. Pada pin 5 akan dihubungkan ke Ground, maka hal yang wajar bila hasil pengukuran jarum AVO-Meter akan bergerak secara penuh ke arah kanan. Menentukan antar blok yang bermasalah Bila hasil dari pengukuran diatas terdapat salah satu jalur yang putus maka selanjutnya anda tinggal mengetahui jalur alternatif yang akan dihubungkan. Langkah inilah yang cukup memusingkan karena kita harus betul-betul memahami hubungan antar sistemnya, misalkan saja untuk permasalahan SIM Card yang sedang kita bahas ini. Sebelum melakukan pengukuran, harus diketahui hubungan antar sistem yang berkaitan dengan jalur dari konektor SIM Card ini. Bila anda belum mengetahuinya, maka diperlukan skema diagram.
                                   
 Dari penjelasan skema diagram diatas, terlihat bahwa jalur dari konektor SIM Card akan diteruskan kepada EMI-Filter, selanjutnya diteruskan kepada UEM. Setelah kita mengetahui hubungan antar sistem tersebut, langkah pengukuran dapat dilakukan secara bertahap dari komponen ke komponen di setiap bloknya, agar jalur alternatif yang akan di Jumper adalah jalur aktif yang semestinya tersambung tanpa harus melewati suatu rangkaian yang aktif, misalkan melakukan jumper dari konektor SIM card langsung ke UPP tanpa melewati UEM sedangkan UEM berfungsi sebagai SIM Detektor dan SIM IF, maka hal ini adalah tindakan yang salah! Ponsel tidak akan dapat bekerja dengan baik. Yang akan menyulitkan adalah menentukan jalur dari komponen manakah jalur yang putus tersebut, apakah jalur dari konektor SIM Card kepada EMIF? atau justru yang putus adalah jalur EMIF kepada UEM?. Oleh karena itu cara pengukurannya harus secara sistematis dan berurutan berdasarkan Sistem didalamnya. Cara pengukurannya gunakan metoda pengukuran secara seri.
 Cara pengukuran dengan AVO Meter komponen-komponen jenis lainnya: .
1.IC PA (POWER AMPLIFIER)IC PA (POWER AMPLIFIER) Untuk memeriksa kaki positif pada PA kita gunakan multitester pada kalibrasi X1, caranya: Letakkan kabel merah (+) AVO di konektor baterai positif (+) pada papan pcb dan kabel hitam (-) AVO pada konetor baterai negatif (-), jarum akan bergerak. Pindahkan kabel merah dikonektor negatif baterai, dan kabel hitam pada konektor positif baterai, jarum akan diam ( takbergerak ). Ini menandakan bahwa jalur positif baterai ke IC PA dalam keadaan baik, namun bila analisa tidak seperti diatas maka jalur positif baterai ke IC PA terjadi hubungan singkat (short) atau putus.

 2.IC POWER SUPPLY Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai PCB dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO yang berhubungan langsung dengan arus masuk ke IC P S , jarum akan bergerak berarti jalur dari positif baterai ke IC PS baik.

 3.IC CHARGER Atur kalibrasi pada DC10V, lalu hubungkan charger yang dialiri arus listrik kekonektor chager di ponsel.Lalu latakkan kabel merah (+) AVO pada konektor positif baterai dan kabel hitam (-) pada konektor negatif baterai, jarum akan menunjukkan nilai yang sesuai dengan tagangan yang ada pada baterai, berarti IC CHARGER dalam keadan baik.

 4.IC INTERFACE Atur kalibrasi pada X1, letakka kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu lampu, lampu akan menyala berarti IC INTERFACE dalam kondisi baik.

 5.VIBRATOR Atur kalibrasi padaX1 letakkan kabel hitam (-) pada konektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki vibrator, apabila jaru bergerak berarti jalur positif vibrator dalam keadaan baik.

 6.BUZZER Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki buzzer, jarum akan bergerak dan buzzer akan berbunyi,berarti jalur buzzer baik.

 7.LAMPU LED Atur kalibrasi pada X1 letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu kaki lampu, lampu menyala berarti jalur lampu dalam keadaan baik.

 8.ELCO Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel hitam pada (-) pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada kaki positif ELCO yang berhubungan langsung ke positif baterai, jarum bergerak berarti jalur ke ELCO baik.

 9.CARA MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN MULTITESTER A. Apabila pengukuran jalur/komponen kita menggunakan kalibrasi pada OHM METER (x1, x10, x100, x1K) dalam kondisi tanpa arus. B. Apabila pengikuran Arus DC (baterai) kita harus menggunakan kalibrasi pada DC Volt (10V, 50V, 100V, 250V) dalam kondisi dialiri arus.

 10. MENGUKUR FUSE (SEKRING) MUNGKIN RUSAK Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel merah (+) pada salah satu kaki R fuse, dan kabe hitam pada kaki satunya lagi, jarum akan bergerak berarti fuse dalam keadaan baik.

 OKe untuk kali ini cukup sekian dulu posting dari saya, tapi jangan khawatir kelanjutannya pasti akan saya posting lagi nanti.

mengenal nama-nama dan memahami komponen elektronikadasar serta fungsinya



 


kita akan pelajari  secara garis besar fungsi, sifat-sifatnya dan simbol­-simbol­nya dalam gambar circuit diagram. Disamping itu setiap komponen elektronik mempunyai ukuran kekuatannya, ukuran ini dapat dinyatakan dalam berbagai cara, ialah dengan kode huruf, kode angka dan kode warna.

Kode Huruf, kode Angka dan Kode Warna

Untuk menuliskan angka yang besar-­besar misalnya jutaan, puluhan juta dan juga menuliskan angka yang sangat kecil misalnya seperseribu, sepersepuluh juta dan sebagainya akan makan tempat. Terutama penulisan di atas komponen yang kecil­kecil besaran­-besaran tersebut sangat sulit untuk dibaca. Untuk mempersingkat, maka orang mengunakan istilah­-istilah yang ringkas dan sekalian kode­kodenya yang berupa huruf.
GIGA           (G)     = 1.000.000.000 
MEGA           (M)     = 1.000.000 
KILO           (K)     = 1.000 
MILLI          (m)     = 0,001 
MIKRO           (μ)    = 0,000 001 
NANO           (n)     = 0,000 000 001 
PIKO           (p)     = 0,000 000 000 001 
Dengan kode­-kode huruf itu kita dapat menuliskan angka-­angka panjang menjadi ringkas dan praktis untuk dituliskan di atas komponen terutama yang kecil­kecil, misalnya 1.000.000.000 Cycle cukup ditulis 1Mc, 0,000 000 000 001 Farrad cukup ditlis dengan 1pF dan sebagainya.
Untuk angka­-angka pecahan dalam teknik radio biasa digunakan pecahan desimal, ialah dengan tanda baca koma, misalnya satu setengah dituliskan sebagai 1,5 dan sebagainya. Dalam teknik radio tanda baca koma tersebut diganti dengan huruf singkatan besarannya, misalnya 1,5 kilo ditulis 1K5, 5,6 kilo dituliskan 5K6 dan sebagainya. Cara tersebut menguntungkan terutama untuk penulisan pada komponen yang demensinya kecil sehingga tanda baca koma sukar dilihat dan juga dapat dengan mudah terhapus.
Disamping kode huruf, untuk mempersingkat penulisan, dalam teknik radio dikenal juga kode­kode angka. Kode angka ini digunakan untuk menggantikan sejumlah angka nol, misalnya untuk menyingkat angka 1.200.000 dituliskan sebagai 125. Angka yang terakhir, ialah angka lima menggantikan sejumlah angka nol yang ada di belakang angka 12. Cara penulisan semacam ini akan dipergunakan pada kode warna.
Yang diuraikan di atas adalah penggunaan kode angka 3 digit. Kode angka dapat juga dituliskan dengan 4 digit, misalnya menuliskan angka 124.000 dapat ditulis dengan 4 digit, menjadi 1243. Sistem 4 digit ini banyak digunakan pada resistor dengan toleransi 1%. Penulisan tidak dilakukan dengan angka tetapi dengan kode­kode warna.
Angka dapat duwujudkan dalam bentuk kode warna, kode ini dapat berbentuk gelang warna ataupun berupa bundaran yang berjajar. Adapun kode warna itu adalah sebagai berikut ini.
0 =  Hitam
1 =  Cokelat                      
2 =  Merah                         
3 =  Orange                        
4 =  Kuning
5 =  Hijau
6 =  Biru
7 =  Ungu
8 =  Abu­-abu
9 =  Putih
Penggunaan kode warna ini sangat menguntungkan terutama untuk komponen yang kecil­-kecil karena dengan gelang­-gelang warna, angka menjadi mudah terlihat dan tidak mudah terhapus.

Resistor


Di pasaran terdapat berbagai jenis resistor, dapat digolongkan menjadi dua macam ialah resistor tetap yaitu resistor yang nilai tahanannya tetap dan ada yang bisa di­atur­atur dengan tangan, ada juga yang perubahan nilai tahanannya diatur automatis oleh cahaya atau oleh suhu.
Resistansi resistor biasanya dituliskan dengan kode warna yang berbentuk budaran­ bundaran atau bisa juga gelang warna. Adapun satuan yang digunakan adalah OHM (Ω). Kecuali besarnya resistansi, suatu resistor ditandai dengan toleransinya, juga berupa gelang warna yang dituliskan setelah tanda resistansi.
Parameter resistor berikutnya adalah besarnya daya maksimum yang diperkenankan melewatinya. Mengenai daya maksimum ini tidak diberikan tanda oleh pabriknya akan tetapi hanya dilihat dari demensinya saja. Resistor ada yang mempunyai kemampuan 1/8 Watt, 1⁄4 Watt, 1⁄2 Watt, 1 Watt, 2 Watt, 5 Watt dan sebagainya.
Adapun kode warna untuk toleransi adalah sebgai berikut :
1 persen       = Cokelat 
2 persen       = Merah 
5 persen       = Emas 
10 persen      = Perak 
Bahan pembuat resistor dapat digunakan lilitan kawat tahanan atau dapat pula dengan karbon. Dengan lilitan kawat tahanan, maka kecuali resistansi, juga akan memberikan sedikit induktansi. Pada saat ini resistor yang menggunakan karbon sudah tidak banyak terdapat di pasaran.

Resistor Variable (VR)


Nilai resistansi resistor jenis ini dapat diatur dengan tangan, bila pengaturan dapat dilakukan setiap saat oleh operator (ada tombol pengatur) dinamakan potensiometer dan apabila pengaturan dilakukan dengan obeng dinamakan trimmer potensiometer (trimpot). Tahanan dalam potensiometer dapat dibuat dari bahan carbon dan ada juga dibuat dari gulungan kawat yang disebut potensiometer wire­wound. Untuk digunakan pada voltage yang tinggi biasanya lebih disukai jenis wire­wound.

Resistor Peka Suhu dan Resistor Peka Cahaya


Nilai resistansi thermistor tergantung dari suhu. Ada dua jenis yaitu NTC (negative temperature coefficient) dan PTC (positive temperature coefficient). NTC resistansinya kecil bila panas dan makin dingin makin besar. Sebaliknya PTC resistensi kecil bila dingin dan membesar bila panas.
Ada lagi resistor jenis lain ialah LDR (Light Depending Resistor) yang nilai resistansinya tergantung pada sinar / cahaya.

Kapasitor (Kondensator)

Kapasitor dapat menyimpan muatan listrik, dapat meneruskan tegangan bolak balik (AC) akan tetapi menahan tegangan DC, besaran ukuran kekuatannya dinyatakan dalam FARAD (F). Dalam radio, kapasitor digunakan untuk:
1.Menyimpan muatan listrik
2.Mengatur frekuensi
3.Sebagai filter
4.Sebagai alat kopel (penyambung)

Berbagai macam kapasitor digunakan pada radio, ada yang mempunyai kutub positif dan negatif disebut polar . Ada pula yang tidak berkutub, biasa di sebut non-polar. Kondensator elektrolit atau elco dan tantalum adalah kondensator polar. Kondensator dengan solid dialectric biasanya non polar, misalnya keramik, milar, silver mica, MKS (polysterene), MKP (polypropylene), MKC (polycarbonate), MKT (polythereftalate) dan MKL (cellulose acetate).
Disamping nilai kapasitansi, kondensator mempunyai batas kemampuan tegangan (Work Voltage), ialah tegangan maksimum yang diperbolehkan. Penulisan kapasitansi kapasitor masif biasanya memakai code angka tiga digit dengan satuan pF, sedangkan pada elco angka desimal.
Nilai kapasitansi kapasitor dipengaruhi oleh temperatur, diantara berbagai jenis kapasitor yang telah disebutkan di atas, jenis mica atau silver mica adalah yang paling tahan terhadap perubahan suhu.

Kapasitor Variable (VARCO)


Nilai kapasitansi jenis kondensator ini dapat diatur dengan tangan, bila pengaturan dapat dilakukan setiap saat oleh operator (ada tombol pengatur) dinamakan Kapasitor Variabel (VARCO) dan apabila pengaturan dilakukan dengan obeng dinamakan kapasitor trimmer.

Kumparan (Coil)


Coil adalah suatu gulungan kawat di atas suatu inti. Tergantung pada kebutuhan, yang banyak digunakan pada radio adalah inti udara dan inti ferrite. Coil juga disebut inductor, nilai induktansinya dinyatakan dalam besaran Henry (H).
Dalam pesawat radio, coil digunakan :
1.Sebagai kumparan redam 
2.Sebagai pengatur frekuensi 
3.Sebagai filter
4.Sebagai alat kopel (penyambung)[edit]Coil Variabel

Coil variabel adalah coil dengan induktansi yang dapat diubah-­ubah, perubahan dilakukan dengan memutar posisi inti ferrite. Coil semacam ini banyak digunakan pada osilator agar frekuensi dapat diatur­atur, bentuk coil ini serupa dengan trafo IF.

Transformator (Trafo)

Transformator adalah dua buah kumparan yang dililitkan ada satu inti, inti bisa inti besi atau inti ferrite. Ia dapat meneruskan arus listrik AC dan tidak dapat untuk digunakan pada DC. Kumparan pertama disebut primer ialah kumparan yang menerima input, kumparan kedua disebut sekunder ialah kumparan yang menghasilkan output. Dalam pesawat radio, transformator digunakan:
1.Mengubah tegangan listrik (disebut Power Trafo)
2.Sebagai kopel

Power Trafo


Kumparan primer dan sekunder dapat digulung secara terpisah atau dapat juga digulung bersusun. Gulungan primer dan sekundernya bisa berdiri sendiri­-sendiri atau dapat menjadi satu ini disebut autotrafo. Gulungan trafo diberikan TAP ditengah yang disebut disebut trafo center tap.

Trafo Kopel

Trafo kopel digunakan untuk meneruskan listrik AC disertai perubahan impedansi. Kita ketahui bahwa gulungan kawat pada suatu inti tertentu, bila jumlah gulungannya berbeda, cenderung akan memberikan impedansi yang berbeda pula.

Seperti halnya pada power trafo, primer dan sekunder dapat digulung secara terpisah atau dapat juga digulung bersusun. Suatu trafo dengan tap bila gulungan sebelum tap dan sesudah tap symetris disebut bifilar, bila diberi dua tap disebut trifilar.
Cara penggulungan trafo bifilar dilakukan dengan menumpuk dua kawat dan digulung bersama­sama, kemudian kedua ujungnya dihubungkan kembali (disolder). Penyambungan dilakukan sedemikian sehingga kedua gulungan sebelum dan sesudah tap mempunyai arah gulungan yang sama. Demikian juga untuk trifilar, dilakukan dengan menumpuk tiga kawat.

Kristal

Dalam pesawat radio, kristal banyak digunakan pada pembangkit frekuensi tinggi (osilator) agar frekuensi osilator dapat dipertahankan stabil, disamping frekuensi yang stabil, suatu osilator kristal mempunyai bandwidth yang sangat sempit. Kristal yang dipakai dalam pesawat radio kebanyakan adalah sekeping potongan kristal quartz. Frekuensi resonansinya tergantung pada ketebalan kepingannya, misalnya untuk 7 MHz ketebalannya sekitar 0.9 MM.

Seperti kita ketahui bersama bahwa suatu kristal quartz dapat memberikan efek piezoelectric. Material piezoelectric yang lain adalah Garam Rochelle atau nama kimianya Kalium Natrium Tartrat, kristal semacam ini kebanyakan digunakan untuk microphone atau untuk speaker headphone.
Untuk membuat kristal dengan frekuensi yang tinggi (di atas 20 MHz) agak sulit membuat ketebalan yang akurat. Biasanya untuk frekuensi tinggi digunakan kristal dengan frekuensi dibawah, selanjutnya pada osilator diberikan filter sehingga menghasilkan output harmonic­nya. Kristal yang bekerja pada frekuensi sesuai ketebalan kepingan kristal disebut kristal fundamental dan kristal yang bekerja 3 atau 5 kalinya disebut overtone.
Disamping penggunaannya sebagai osilator, microphone dan speaker, kristal juga digunakan sebagai filter. Kristal filter terdiri atas suatu rangkaian kristal berupa ladder filter atau rangkaian lattice filter, kristal yang khusus dibuat untuk filter mempunyai kaki tiga.

Ceramic Filter


Untuk keperluan filter yang tidak memerlukan bandwith sempit (bukan untuk SSB filter), digunakan ceramic filter. Ceramic filter digunakan dalam radio untuk IF filter.
Ceramic filter sebenarnya juga punya kemampuan sebagai osilator ataupun SSB filter, akan tetapi penulis tidak menganjurkan untuk menggunakannya sebagai SSB filter oleh karena bandwidth yang amat lebar, jauh melampaui bandwidth yang diperkenankan dalam radio regulation.

Reley

Reley adalah suatu switch yang digerakkan secara elektris, dalam pesawat radio transceiver digunakan untuk memindah­mindah aliran listrik dari bagian receiver ke bagian transmitter dan memindah-­mindah antena dari receive ke transmit.

Microphone


Berbagai jenis microphone dipakai pada transceiver, akan tetapi yang banyak dipakai adalah dynamic mic dan condensor mic atau electret condensor mic (ECM). Jenis microphone yang lain lagi adalah carbon mic dan crystal mic.

Speaker


Speaker pada radio digunakan untuk mengubah getaran listrik yang berasal dari detector menjadi getaran suara. Dalam speaker terdapat magnet dan suatu kumparan yang dapat bergerak bebas. Kumparan tersebut dihubungkan dengan suatu membran audio. Bila kumparan dilalui oleh arus AC audio, akan bergerak­-gerak dan menggetarkan membran audio.

Coaxial Cable

Untuk menghubungkan transmitter dengan antena bisa digunakan twin lead atau coaxial cable, akan tetapi coaxial cable lebih dikenal karena mudah menggarapnya dan terdapat banyak di pasaran. Suatu parameter penting dari suatu coaxial cable adalah impedansinya, yang dinyatakan dalam satuan OHM.

Dalam coaxial cable terdapat dua konduktor, satu berada ditangah disebut inner dan yang satunya menyelubungi konduktor yang ditengah tadi yang disebut outer, outer ini dihubungkan dengan ground.
Coaxial cable yag banyak terdapat di pasaran dikenal dengan nomor seri RG­8/U dengan diameter luar 10.3 MM dan RG­58A/U dengan diamater luar 5 MM, masing­-masing pempunyai impedansi 50 OHM. Komponen Aktif Radio
Selanjutnya akan di perkenalkan beberapa komponen aktif yang banyak digunakan di radio, komponen tersebut umumnya merupakan komponen semikonduktor. Komponen disebut semiconductor karena bahan utama untuk membuatnya adalah bahan semiconductor, ialah suatu bahan yang dapat bersifat konductor akan tetapi dapat pula bersifat isolator.
Dengan perkembangan di bidang ilmu bahan (material science) yang pesat sehingga diketemukannya bahan-­bahan semiconductor seperti silicon, germanium dan sebagainya serta pengetahuan tentang sifat-­sifatnya, memberikan era baru bagi perkembangan peralatan komunikasi radio.
Teknologi radio dengan tabung­-tabung elektron, sedikit demi sedikit ditinggalkan dan digantikan dengan komponen semiconductor yang kecil, ringan dan lebih hemat energi. Material science berkembang terus dengan pesat dan komponen elektronik menjadi makin kecil dengan kemampuan yang makin besar.
Perkembangan teknologi material seperti sekarang ini yang terintegrasi dengan perkembangan teknologi peroketan memberi peluang melajunya perkembangan di bidang satelit. Satelit dapat memuat berbagai peralatan elektroinik yang canggih­canggih dengan sumber daya dari solar cell yang bobotnya tidak terlalu besar.

Dioda

Dioda adalah komponen semiconductor yang paling sederhana, ia terdiri atas dua (2) elektroda yaitu katoda dan anoda.
Ujung badan dioda biasanya diberi bertanda, berupa gelang atau berupa titik, yang menandakan letak katoda.
Dioda hanya bisa dialiri arus DC searah saja, pada arah sebaliknya arus DC tidak akan mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC ialah arus listrik dari PLN, maka yang mengalir hanya satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC.
Bila anoda diberi potensial positif dan katoda negatif, dikatakan dioda diberi forward bias dan bila sebaliknya, dikatakan dioda diberi reverse bias. Pada forward bias, perbedaan voltage antara katoda dan anoda disebut threshold voltage atau knee voltage. Besar voltage ini tergantung dari jenis diodanya, bisa 0.2V, 0.6V dan sebagainya.

Bila dioda diberi reverse bias (yang beda voltagenya tergantung dari tegangan catu) tegangan tersebut disebut tegangan terbalik. Tegangan terbalik ini tidak boleh melampaui harga tertentu, harga ini disebut breakdown voltage, misalnya dioda type 1N4001 sebasar 50V.
Dioda jenis germanium misalnya type 1N4148 atau 1N60 bila diberikan forward bias dapat meneruskan getaran frekuensi radio dan bila forward bias dihilangkan, akan mem­blok getaran frekuensi radio tersebut. Adanya sifat ini, dioda jenis tersebut digunakan untuk switch.
Dioda Zener adalah suatu dioda yang mempunyai sifat bahwa tegangan terbaliknya sangat stabil, tegangan ini dinamakan tegangan zener. Di atas tegangan zener, dioda ini akan menghantar listrik ke dua arah. Dioda ini digunakan sebagai voltage stabilizer atau voltage regulator. Bentuk dioda ini seperti dioda biasa, perbedaan hanya dapat dilihat dari type yang tertulis pada bodynya dan zener voltage dilihat pada vademicum.


Suatu jenis dioda yang lain adalah Light Emiting Diode (LED) yang dapat mengeluarkan cahaya bila diberikan forward bias. Dioda jenis ini banyak digunakan sebagai indikator dan display. Misalnya dapat digunakan untuk seven segmen (display angka).
Dioda foto mempunyai sifat lain lagi, yang berkebalikan dengan LED ialah akan menghasilkan arus listrik bila terkena cahaya. Besarnya arus listrik tergantung dari besarnya cahaya yang masuk.

Dioda Kapasitansi Variabel yang disebut juga dioda varicap atau dioda varactor. Sifat dioda ini ialah bila dipasangkan menurut arah terbalik akan berperan sebagai kondensator. Kapasitansinya tergantung pada tegangan yang masuk. Dioda jenis ini banyak digunakan pada modulator FM dan juga pada VCO suatu PLL (Phase Lock Loop).

Untuk membuat penyearah pada power supply, di pasaran banyak terjual dioda bridge. Dioda ini adalah dioda silicon yang dirangkai menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu kesatuan komponen. Di pasaran terjual berbagai bentuk dioda bridge dengan berbagai macam kapasitasnya. Ukuran dioda bridge yang utama adalah voltage dan ampere maksimumnya.
Banyak sekali penggunaan dioda dan secara umum dioda dapat digunakan antara lain untuk:
1.Pengaman 
2.Penyearah 
3.Voltage regulator 
4.Modulator 
5.Pengendali frekuensi 
6.Indikator 
7.Switch

Thyristor, Triac dan Diac


Pada prinsipnya thyristor atau disebut juga dengan istilah SCR (Silicon Controlled Rectifier) adalah suatu dioda yang dapat menghantar bila diberikan arus gerbang (arus kemudi). Arus gerbang ini hanya diberikan sekejap saja sudah cukup dan thyristor akan terus menghantar walaupun arus gerbang sudah tidak ada. Ini berbeda dengan transistor yang harus diberi arus basis terus menerus.
Triac adalah thyristor yang bekerja untuk AC sedangkan diac akan menahan arus kearah dua belah fihak, tetapi setelah tegangan melampaui suatu harga tertentu, ia akan menghantar secara penuh.

Transistor


Komponen semiconductor selanjutnya adalah transistor, komponen ini boleh dikata termasuk komponen yang susunannya sederhana bila dibandingkan dengan Integrated Circuit.
Pada prinsipnya, suatu transistor terdiri atas dua buah dioda yang disatukan. Agar transistor dapat bekerja, kepada kaki­kakinya harus diberikan tegangan, tegangan ini dinamakan bias voltage. Basis­emitor diberikan forward voltage, sedangkan basis­kolektor diberikan reverse voltage. Sifat transistor adalah bahwa antara kolektor dan emitor akan ada arus (transistor akan menghantar) bila ada arus basis. Makin besar arus basis makin besar penghatarannya.
Berbagai bentuk transistor yang terjual di pasaran, bahan selubung kemasannya juga ada berbagai macam misalnya selubung logam, keramik dan ada yang berselubung polyester. Transistor pada umumnya mempunyai tiga kaki, kaki pertama disebut basis, kaki berikutnya dinamakan kolektor dan kaki yang ketiga disebut emitor.

Suatu arus listrik yang kecil pada basis akan menimbulkan arus yang jauh lebih besar diantara kolektor dan emitornya, maka dari itu transistor digunakan untuk memperkuat arus (amplifier).
Terdapat dua jenis transistor ialah jenis NPN dan jenis PNP. Pada transistor jenis NPN tegangan basis dan kolektornya positif terhadap emitor, sedangkan pada transistor PNP tegangan basis dan kolektornya negatif terhadap tegangan emitor.
Transistor dapat dipergunakan antara lain untuk:
1.Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC) 
2.Sebagai penyearah 
3.Sebagai mixer 
4.Sebagai osilator 
5.Sebagai switch

Uni Junktion Transistor (UJT)


Uni Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal ­N dan UJT Kanal­ P.

Field Effect Transistor (FET)

Field Effect Transistor (FET) adalah suatu jenis transistor khusus. Tidak seperti transistor biasa, yang akan menghantar bila diberi arus di basis, transistor jenis FET akan menghantar bila diberikan tegangan (jadi bukan arus). Kaki­-kakinya diberi nama Gate (G), Drain (D) dan Source (S).

Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari transistor, maka hanya digunakan pada bagian­bagian yang memang memerlukan. Ujud fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor.
Seperti halnya transistor, ada dua jenis FET yaitu Kanal­ N dan Kanal­ P. Kecuali itu terdapat beberapa macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).

MOSFET


Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang sangat tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya digunakan pada bagian­ bagian yang benar­benar memerlukannya. Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah.

Dalam pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu diperhatiakan bahwa komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas timah, pematriannya menggunakan jenis solder yang khusus untuk pematrian MOSFET.
Seperti halnya pada FET, terdapat dua macam MOSFET ialah Kanal ­P dan Kanal ­N.

[edit]Integrated Circuit


Integrated Circuit (IC) sebenarnya adalah suatu rangkaian elektronik yang dikemas menjadi satu kemasan yang kecil. Beberapa rangkaian yang besar dapat diintegrasikan menjadi satu dan dikemas dalam kemasan yang kecil. Suatu IC yang kecil dapat memuat ratusan bahkan ribuan komponen.
Bentuk IC bisa bermacam­-macam, ada yang berkaki 3 misalnya LM7805, ada yang seperti transistor dengan kaki banyak misalnya LM741.

Bentuk IC ada juga yang menyerupai sisir (single in line), bentuk lain adalah segi empat dengan kaki-­kaki berada pada ke­ empat sisinya, akan tetapi kebanyakan IC berbentuk dual in line (DIL).
IC yang berbentuk bulat dan dual in line, kaki-­kakinya diberi bernomor urut dengan urutan sesuai arah jarum jam, kaki nomor SATU diberikan bertanda titik atau takikan.
Setiap IC ditandai dengan nomor type, nomor ini biasanya menunjukkan jenis IC, jadi bila nomornya sama maka IC tersebut sama fungsinya. Kode lain menunjukkan pabrik pembuatnya, misalnya operational amplifier type 741 dapat muncul dengan tanda uA­741, LM­741, MC­741, RM­741 SN72­741 dan sebagainya.

Suatu kelompok IC disebut IC linear, antara lain IC regulator, Operational Amplfier, audio amplifier dan sebagainya. Sedangkan kelompok IC lain disebut IC digital misalnya NAND, NOR, OR, AND EXOR, BCD to seven segment decoder dan sebagainya.
Jenis IC yang sekarang berkembang dan banyak digunakan adalah Transistor­-Transistor Logic (TTL) dan Complimentary Metal Oxide Semiconductor (CMOS).
Jenis CMOS banyak terdapat di pasaran ialah keluarga 4000, misalnya 4049, 4050 dan sebagainya. Jenis TTL ditandai dengan nomor awal 54 atau 74. Prefix 54 menandakan persyaratan militer ialah mampu bekerja dari suhu ­54 sampai 125C. Sedangkan prefix 74 menandakan persyaratan komersial ialah mampu bekerja pada suhu 0 sampai 70C.
Penomoran TTL dilakukan dengan 2, 3 atau 4 digit angka mengikuti prefix­nya, misalnya 7400, 74192 dan sebagainya. Huruf yang berada diantara prefix dan suffix menandakan subfamily­nya. Misalnya AS (Advance Schottkey), ALS (Advance Low Power Schottkey), H (High Speed), L (Low Speed), LS (Low Power Schottkey) dan S (Schottkey).
Apabila dibandingkan rangkaian dengan menggunakan transistor dengan rangkaian menggunakan IC, cenderung penggunaan IC lebih praktis dan biayanya relatif ebih ringan.

Pada saat ini sudah berkembang banyak sekali jenis IC, jenisnya sampai ratusan sehingga tidak mungkin dibicarakan secara umum. Untuk menggunakan IC kita harus mempunyai vademicum IC yang diterbitkan oleh pabrik­-pabrik pembuatnya. Setiap jenis IC mempunyai penjelasan sendiri­-sendiri mengenai sifatnya dan cara penggunaannya.
Apabila kita membuka lembaran vademicum IC, kita akan melihat berbagai symbol IC logic. Arti symbol­-symbol ini akan kita pelajari bila sudah mulai eksperimen dengan IC digital.
Dengan mempelajari rangkaian suatu IC, yang terdiri atas begitu banyak komponen, maka dapat kita bayangkan bahwa piranti tersebut praktis tidak mungkin lagi dirangkai dengan menggunakan tabung-­tabung elektron.

Pengenalan Dasar Tentang Komponen HandPhone ( Part II )



Pada Postingan sebelumnya "Pengenalan Dasar Tentang Komponen HandPhone" kita sudah membahas tentang komponen pasif. Nah.... sekarang saya akan membahas lanjutannya, yaitu membahasa tentang komponen aktif. Apa sih komponen aktif itu??? Cekidot...!!!

b. Komponen Aktif

Komponan Aktif adalah komponen yang berfungsi untuk memberdayakan energy listrik pada komponen ketika diberi atau dilewati oleh muatan (arus) listrik sehingga dapat bekerja dan menyesuaikan dengan arus bias pada komponen pasif. Adapun yang termasuk komponen aktif adalah sbb:

1. Dioda

Dioda bersifat mengantarkan arus searah sehingga pada dasarnya berfungsi sebagai penyearah, artinya arus listrik hanya dapat mengalir satu arah dari katoda ke anoda saja atau dari anoda ke katoda saja. Sisi positif dioda disebut anoda sedangkan sisi negative dioda disebut katoda. Namun ada juga jenis diode yang dapat menghantarkan arus listrik secara terbalik sesuai ambang batas tegangan zenernya, diode jenis ini disebut diode zener dan berfungsi sebagai regulasi tegangan atau dapat juga berfungsi sebagai pembatas tegangan. Satu lagi jenis diode yaitu LED (Light Emiting Dioda) yaitu jenis diode yang dapat menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik.

2. Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya atau tegangan inputnya, memungkinkan pengaliran listrik yang sangan akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.

3. IC (Integrated Circuit)

IC adalah merupakan komponen yang tersusun dari beberapa komponen yang dirangkai menjadi satu yang terintegrasi dalam bentuk sebuah chip. Menurut fungsi dasarnya IC berfungsi untuk memperingkas input dan output dari sebuah rangkaian, namun menurut jenisnya IC akan berfungsi bermacam-macam tergantung rangkaian yang diintegrasikannya.
Adapun jenis-jenis IC dan fungsinya adalah sbb :

* IC POWER / IC UEM

IC ini berfungsi sebagai pengatur suplay energi untuk setiap komponen IC lainnya, namun pada perkembangan teknologi, karakter IC power diperluas fungsinya sebagai pengatur power, audio, pengisian baterai (Charging), dll, atau lebih dikenal lagi dengan nama UEM (Universal Energy management). Pada golongan UEM, IC ini memiliki memory data berupa tempat penyimpanan IMEI ponsel. IC power memiliki kaki-kaki (pin) bola timah atau disebut juga sebagai BGA (Ball Grid Array), apabila salah satu dari pin IC power ini longgar atau berkarat, maka mekanisme ponsel akan mengalami gangguan.

Pada jenis posel nokia DCT-4 dan WD-2 IC ini disebut IC UEM dengan beberapa fungsi sbb :

- Power Suplay
- Control Charging
- UI Driver
- Multi Media Converter
- Audio Amplifier
- Eeprom
- Dll
  
Pada jenis ponsel DCT-3 IC ini disebut IC CCONT dengan fungsi sbb :

- Power Suplay
- Booster SIM Card

*IC CPU / UPP

IC CPU (Central Processor Unit) adalah salah satu IC yang tergolong sangat penting dalam kinerja sebuah ponsel, karena IC ini memiliki fungsi yang sangat fital, yaitu sebagai penginstruksi operasi untuk memerintah semua system kerja dari unit lain untuk menunjang kinerja ponsel agar lebih baik dan cepat. Kalo kita ibaratkan sebuah ponsel adalah manusia, maka IC CPU sama halnya seperti otak manusia, yang mana di  dalam otak tersebut terdapat pusat syaraf untuk memerintahkan anggota tubuh yang lainnya. Apabila IC CPU ini rusak, maka kinerja sebuah ponsel tidak akan sempurna, bahkan bisa juga menyebabkan mati total (matot).

* IC FLASH (ROM)

IC ini berfungsi sebagai penyimpanan data secara permanen, yang mana data-data tersebut tidak akan hilang datanya meskipun daya dimatikan (nonvolatile), IC Flash akan terisi data-data penting, adapun data-data tersebut terdiri dari MCU dan PPM, data MCU berisikan data-data Operating System (OS), sedangkan data PPM berisikan data-data tampilan, language pack (paket bahasa), ringtone, dll. Data-data yang tersimpan di dalam IC Flash bukan hanya data operating system saja, terdapat juga data CP (Content pack) dan user area yang menyimpan data-data fitur yang terdapat pada ponsel seperti : Game, aplikasi, wallpaper, foto, film, phonebook, dll.

Menurut sifatnya IC ini tergolong IC memory karena dapat menyimpan data, adapun cara untuk pengisian datanya bisa dilakukan dengan cara flashing dengan menggunakan computer. Kerusakan yang sering terjadi pada IC Flash misalnya blink, contact service, matot, dsb. Namun kerusakan seperti ini belum tentu rusak secara hardwarenya, mungkin saja rusak secara softwarenya, dalam arti IC Flash tersebut normal akan tetapi data-data program yang tersimpan di dalamnya mengalami kerusakan (Corupt) atau bermasalah, solusinya IC Flash tidak perlu diganti melainkan data-data program yang telah error tersebut harus dihapus dan diisikan kembali (Re Flash) menggunakan computer.

Sedangkan menurut fungsinya IC Flash ini sangat menentukan sekali kinerja IC CPU, karena sebelum IC CPU menginstruksikan perintah terhadap komponen-komponen IC yang lainnya, IC CPU diharuskan mengambil data-data perintah dari Operating System (OS) yang terdapat di dalam IC Flash. Oleh karena itu, tanpa data-data yang tersimpan di dalam IC Flash maka CPU tidak akan bekerja dengan baik dan kinerja ponsel pun tidak sempurna.

* EEPROM (Electrically Erasable Programable Read Only Memory)

EEPROM mempunyai tugas untuk menyimpan data informasi yang sudah diprogram oleh pabrik ponsel itu sendiri dan bersifat nonvolatile. Biasanya EEPROM ini sudah terintegrasi dengan IC UEM.

Adapun data-data yang tersimpan di dalam EEPROM diantaranya :

- No IMEI (International Mobile Equiptment Identifier)
- Security Code
- ESN (Electronic Serial Number)
- MIN (Mobile Identification Number)
- SIC (System Identification Code)

* RAM (Random Acces Memory

IC RAM berfungsi untuk menyimpan data-data yang sifatnya sementara, penyimpanan data pada RAM disebut Write Operation (Operasi Tulis), sedangkan pendeteksian dan pemanggilan data dari RAM disebut Read Operation (Operasi Baca). Karena penyimpanan data-data didalam RAM bersifat sementara, maka disebut memory volatile, yang mana data akan hilang apabila tidak ada arus listrik (daya).

* Audio Proseccor

Audio Processor adalah salah satu komponen yang berfungsi sebagai penguat sinyal suara untuk ke speaker atau dari mic. Karena sinyal suara yang pada sebelumnya sangat lemah maka sebab itu sinyal tersebut perlu dikuatkan oleh IC Audio agar dapat diteruskan ke speaker, begitu pula dengan sinyal suara yang dihasilkan oleh mic sangat rendah amplitudonya, maka agar dapat diterima oleh IC RF, sinyal tersebut harus dikuatkan terlebih dahulu sehingga menghasilkan suara yang dapat diterima oleh telinga manusia.

* IC RF (Radio Frequebcy)

IC ini berfungsi untuk mengolah sinyal secara terpadu, sekaligus memperkuat selisih sinyal yang diperlukan pada saat pemancaran dan penerimaan, kemudian sinyal tersebut diatur dan disesuaikan agar dapat diubah menjadi bentuk suara atau data tampilan.

Pada jenis ponsel nokia DCT-4 dan WD-2, IC ini dinamakan IC Mjolner dan Helga, dengan fungsi sbb :

- Processor RF
- LNA (Low Noise Mplifier)

Pada Jenis ponsel nokia DCT-3, IC ini dinamakan IC Hagar, dengan fungsi sebagai Processor RF (Buffer).

Proses pengolahan sinyal terbagi dalam 2 proses, yaitu :

1. Modulation (mixing/pencampur), yaitu proses mixing pada bagian transceiver (pemancaran) antara sinyal suara/data dengan sinyal pembawa yang diproses oleh IC RF agar sinyal tersebut bisa dikirim ke Operator (BTS).

2.Demodulation (pemisahan sinyal suara/data dengan sinyal pembawa) yaitu proses pemisahan pada bagian receiver (penerimaan) antara sinyal suara/data dengan sinyal pembawa. Karena pada bagian ini, sinyal yang diterima ponsel dari Operator masih tercampur dengan sinyal pembawa, oleh karena itu sinyal tersebut harus dipisahkan dulu agar dapat diolah oleh IC audio untuk diproses lalu diteruskan ke speaker.

Selain dari fungsi di atas, IC RF juga berfungsi sebagai processor clock 13MHz, yaitu pemrosesan denyut 13MHz untuk denyut IC CPU, karena untuk bekerjanya IC CPU, memerlukan denyut sebesar 13MHz yang mana denyut tersebut diproses oleh IC RF yang dihasilkan oleh Crystal Oscillator 26MHz.

* IC PA (Power Amplifier)

PA ini berfungsi sebagai penguat sinyal terakhir, yang mana sinyal tersebut akan dipancarkan ke BTS, karena sinyal data informasi yang terlah termodulasi dengan sinyal pembawa harus betul-betul kuat agar dapat diterima dengan baik oleh BTS. Selain berfungsi sebagai penguat sinyal, PA juga berfungsi mengunci sinyal agar terjadi komunikasi dua arah.

Apabila kinerja PA tidak baik biasanya akan mengakibatkan borosnya baterai, sebab PA membutuhkan daya yang cukup besar.

* VCO (Voltage Control Oscilator)

VCO berfungsi karena adanya AFC, dimana AFC digunakan untuk mengunci transceiver frequency pada base station. AFC-Voltage dihasilkan multi mode converter oleh 11Bit D/A Converter. Rangkaian ini didukung karena menggunakan VCO, yang mana VCO akan menghasilkan getaran sebesar 3420 – 3840 MHz. Dimana frekuensi tersebut akan diolah oleh RF Proccesor untuk proses PLL yang akan menghasilkan pemancaran ataupun penerimaan yakni untuk frekuensi 900-1800 MHz.

System ini didukung karena adanya VCTXO (Voltage Controlled Temperature Compenseted Crystal Oscilator). VCTXO akan menghasilkan denyut sebesar 26 MHz. system ini ada pada Crystal Oscilator.

* Crystal Oscilator 26 MHz

Crystal Oscilator adalah salah satu komponen yang termasuk penting yang terdapat di dalam ponsel dimana fungsi komponen tersebut adalah untuk menghasilkan denyut sebesar 26 MHz yang kemudian denyut tersebut diproses oleh RF Proccesor dan kemudian menghasilkan denyut sebesar 13 MHz untuk denyut system logic pada IC CPU, untuk jalannya system digital pada baseband, terutama CPU.

* Control Charging

Control Charging berfungsi sebagai pengontrol pengisian baterai pada sebuah ponsel. Prinsip kerjanya yaitu daya yang akan diterima oleh baterai ponsel dari travo charger akan diproses terlebih dahulu oleh control charging. Control charging diperintahkan oleh CPU agar dapat bekerja secara otomatis, dimana daya akan diberikan kepada baterai bilamana tegangan baterai di bawah batas maksimum, dan daya tidak akan diberikan bilamana tegangan pada baterai sudah berada pada batas maksimum.

* UI (User Interface)

UI (User Interface) adalah bagian yang akan menghubungkan informasi dari system ponsel kepada pengguna atau sebaliknya secara langsung.

Adapun komponen-komponen yang selalu berhubungan dengan pengguna ponsel salah satunya yaitu seperti :

- Keypad
- LCD
- Buzzer
- Vibrator
- Lampu LED
- Dll.

Komponen pada Handphone Beserta Fungsi-Fungsinya



Handphone merupakan perangkat komunikasi yang telah luas digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Handphone memiliki ukuran kecil sehingga mudah dibawa-bawa dan ringan. Sampai saat ini teknologi yang digunakan pada handphone meningkat dan handphone tidak hanya digunakan untuk komunikasi saja tetapi juga sebagai sarana hiburan dan manajemen personal sang pengguna. Terlepas dari fitur dan teknologi handphone yang bermacam-macam, dalam tulisan ini akan dijelaskan secara singkat komponen yang sering terdapat pada handphone. 
Pada handphone terdapat rangkaian utama yaitu :
  1. Rangkaian Transmisi(Tx)
  2. adalah rangkaian yang berfungsi untuk mentransmisikan/mengirimkan sinyal radio ke operator. Dalam rangkaian ini terdapat TX Filter, RF power amp, ANT switch, dll.
  3. Rangkaian Receiver(Rx)
  4. berfungsi untuk menerima sinyal dan penyaring sinyal yang diterima ponsel dari BTS. Dalam rangkaian ini terdapat Frequency Synthesizer, RX-VCO, dan Intermediate Frequency(IF) Module.
  5. IC power supply
  6. berfungsi untuk menyediakan daya pada seluruh komponen yang ada di handphone, sesuai dengan kebutuhan daya masing-masing komponen. IC ini juga memiliki fitur automatic charging, dan memutus aliran listrik ke baterai ketika baterai sudah full charge. Kebutuhan daya pada masing-masing bagian diatur menggunakan sinyal PWM.
  7. IC Power Amplifier
  8. Berfungsi sebagai penguat sinyal dan pengirim data ke operator yang menandakan bahwa nomor ringtone telah aktif. Berfungsi juga sebagai power transmit, yakni mengirimkan energi gelombang elektromagnetik ke operator sekaligus mengunci agar tetap tersambung. IC ini bekerja saat handphone dihidupkan dan saat melakukan panggilan. IC ini membutuhkan daya yang besar untuk menguatkan sinyal.
  9. Antena
  10. berfungsi untuk menangkap gelombang radio yang dipancarkan oleh operator.
  11. Switch antena(duplexer)
  12. berfungsi sebagai pengirim dan penerima gelombang elektromagnetik. Dengan teknologi full duplexer berupa switch antena pada handphone, kita dapat melakukan komunikasi dua arah. Duplexer merupakan penyesuai antara antena dan RF/PA.
  13. IF IC(RF Processor)
  14. Merupakan komponen pengolah sinyal yang masuk atau yang keluar dan memperkuat sinyal pada selisih frekuensi. Fungsi lain IF IC adalah sebagai mikser dan detektor. Sebagai mikser, IF IC mencampurkan sinyal operator dengan sinyal ponsel. Sebagai detektor, IF IC memangkas sinyal pembawa dan sinyal audio yang kemudian dialirkan ke IC audio sehingga terjadi selisih. Selisih tersebut diperkuat oleh IF IC sebagai detektor untuk memangkas sinyal pembawa dan sinyal audio yang kemudian dialirkan ke IC audio. Jika komponen ini rusak, ponsel tidak dapat menerima sinyal.
  15. IC audio
  16. Berfungsi memperbesar gelombang suara serta mengubah getaran dari digital ke analog atau sebaliknya. Fungsi IC audio adalah sebagai Pulse Code Modulation(PCM). Kerusakan pada IC audio dapat menyebabkan suara menjadi kecil.
KOMPONEN PROCESSOR
  1. Central Processing Unit(CPU)
  2. Merupakan pusat pengolahan data untuk menginstruksikan proses penyimpanan data ke memory. CPU bertugas untuk mengendalikan seluruh perangkat yang ada, dan memerintahkan perangkat spesifik untuk bekerja berdasarkan dengan instruksi yang tersimpan dalam memori atau via input user.
  3. EEPROM(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)
  4. Merupakan IC memori yang berisi data sistem operasi hp seperti program pada ponsel yang berisi gambar grafik, logo, dan nada dering.
  5. Random Access Memory(RAM)
  6. Merupakan IC memory yang digunakan CPU untuk menyimpan instruksi dan data. RAM bersifat volatile yaitu jika aliran listriknya putus maka data yang ada di dalamnya akan hilang.
  7. Digital Signal Processor
  8. Merupakan IC yang dirancang khusus untuk mengolah sinyal digital ke analog maupun dari sinyal analog ke digital.
  9. Multimode Adaptor(MMA) atau User Interface(UI)
  10. Merupakan IC yang mengatur komponen lain untuk berhubungan dengan output hp seperti buzzer/ringer, lampu, dan vibra(motor).
  11. Flash ROM
  12. Merupakan IC memori berisi data yang dapat diisi ulang dengan bantuan program komputer seperti ROM dan EEPROM. Data ini tetap ada walaupun hp dalam keadaan mati.
  13. 26 MHz Crystal Oscillator(Frequency Shynthesizer)
  14. Merupakan IC pembangkit sinyal frrekuensi di ponsel agar ponsel dapat menerima dan mentransmisikan data.
KOMPONEN INPUT
  1. Keypad
  2. Komponen masukan untuk membuat kombinasi alphanumeric yang tersambung ke CPU. Berfungsi membangkitkan getaran dual tonemulty frequency yang merupakan kode digital alphanumeric berupa huruf, angka, dan tanda baca. Sinyal tersebut merupakan terjemahan yang berdasarkan standar kode ASCII.
  3. Mikrofon
  4. Alat input untuk memasukkan suara ke dalam handphone. Bekerja dengan cara mengubah getaran suara menjadi getaran listrik audio analog. Sinyal analog selanjutnya diubah menjadi sinyal digital audio oleh Digital Signal Processor(DSP).
  5. Kamera
  6. Sensor optik yang menangkap gambar atau objek untuk kemudian diolah oleh bagian rangkaian dan diteruskan ke handphone.
  7. VCO
  8. Merupakan IC yang berguna pada proses penerimaan sinyal dari operator. Bila IC ini rusak, penerimaan sinyal akan mengalami kegagalan.
KOMPONEN OUTPUT
  1. Ear Piece
  2. Berfungsi untuk mengubah getaran audio analog dari Digital Signal Processor(DSP) menjadi getaran udara yang akan terdengar sebagai suara.
  3. LCD
  4. Output yang mengubah sinyal SAN dan SGR menjadi gambar dan tulisan sebagai media untuk baca dan tulis. LCD juga berfungsi menampilkan tulisan, gambar, indikator baterai (penuh atau tidak), dan indikator sinyal.
  5. Buzzer
  6. Komponen penghasil ringtone atau alat speaker yang mengubah sinyal nada dering menjadi getaran udara yang terdengar sebagai suara melodi atau musik. Nada dering ini berasal dari MMA pada CPU yang diambil dari RAM.
  7. Vibrator
  8. Merupakan motor atau dinamo yang berputar dan menghasilkan getaran mekanik. Getaran mekanik ini akan terasa pada saraf kulit manusia.
KOMPONEN INPUT-OUTPUT
  1. konektor sim card
  2. merupakan tempat untuk terhubungnya sim card dengan PCB pada ponsel.
  3. Infra Red(IR)
  4. fungsinya menghubungkan hp dengan komponen lain sebagai jembatan data melalui media sinar infra merah.
  5. Bluetooth
  6. komponen yang fungsinya sama dengan infra merah, tetapi menggunakan gelombang radio yang berbentuk gigi gergaji sebagai medianya.

Jenis-Jenis Komponen Komputer dan Penjelasannya


Cashing

Cashing komputer adalah sebuah komponen komputer yang berfungsi sebagai tempat kita meletakkan atau menempelkan motherboard, power supply, optical disc drive, hard disk, dan lain sebagainya. Casing komputer ini dibedakan berdasarkan ukurannya yang sering disebut juga sebagai form factor (seperti ATX dan Micro ATX) dimana form factor ini mengacu kepada form factor motherboard yang didukungnya


Power Supply
http://www.toomanymornings.com/wp-content/uploads/2010/06/Power_Supply.jpg


Ibarat sebuah mobil yang tidak bisa berjalan jika tidak memiliki bahan bakar, maka sebuah komputer pun tidak akan bisa nyala atau berfungsi jika tidak memiliki power supply atau PSU (Power Supply Unit) ini. Power supply adalah sebuah komponen komputer yang berfungsi untuk mensuplai arus listrik ke komponen-komponen komputer lainnya seperti motherboard, hard disk, optical disk drive, dan lain sebagainya.

Motherboard / Mainboard



Motherboard adalah komponen komputer tempat kita menancapkan atau memasangkan komponen-komponen komputer lainnya seperti processor, video card, sound card, hard disk, dan lain sebagainya. Motherboard berfungsi untuk menghubungkan setiap komponen-komponen komputer tersebut agar bisa saling berkomunikasi satu sama lain. Setiap motherboard memiliki spesifikasi-nya masing-masing, spesifikasi seperti processor apa yang didukungnya dan berapa kapasitas maksimal RAM yang didukung oleh motherboard tersebut.



Processor











Jika sebuah komputer diibaratkan sebagai seorang manusia, maka processor adalah otak manusia tersebut. Processor atau CPU (Central Processing Unit) adalah sebuah komponen komputer yang bertugas untuk mengeksekusi instruksi atau melakukan perhitungan-perhitungan. Sebelum membeli sebuah processor kalian harus mencari tahu terlebih dahulu socket processor apa yang dimiliki oleh motherboard kalian, apakah socket AM2, socket LGA, atau lain sebagainya.

RAM














RAM adalah singkatan dari Random Access Memory, yaitu sebuah komponen komputer yang berfungsi untuk menyimpan data sementara dari suatu program yang sedang kita jalankan dan data-data tersebut bisa diakses secara acak atau random. Sebelum membeli sebuah RAM kalian harus mencari tahu terlebih dahulu slot RAM apa yang dimiliki oleh motherboard kalian, apakah SDRAM, DDR, DDR2, DDR3 atau lain sebagainya.

Video Card














Video card ini adalah komponen komputer yang berfungsi untuk menghasilkan output gambar untuk ditampilkan di monitor. Sebelum membeli sebuah video card, kalian harus mencari tahu terlebih dahulu slot video card apa yang dimiliki oleh motherboard kalian, apakah slot PCI, AGP, PCI-X, PCI Express, atau lain sebagainya.

Hardisk 













Hard disk adalah komponen komputer tempat kita menyimpan data. Semakin besar kapasitas hard disk yang kita miliki di komputer kita maka semakin banyak juga data yang bisa kita simpan di komputer kita tersebut. Sebelum membeli hard disk kalian harus mencari tahu terlebih dahulu interface hard disk apa yang dimiliki oleh motherboard kalian, apakah IDE, SCSI, SATA, atau lain sebagainya.

Optical Disc Drive














Walaupun tanpa sebuah optical disc drive komputer kita bisa nyala atau berfungsi, tetapi rasanya tanpa komponen komputer yang satu ini komputer kita seperti terisolasi dari dunia luar, terisolasi dari dunia luar maksudnya kita akan kesulitan jika suatu saat ingin meng-copy data, meng-install program, menonton film VCD atau DVD, yang semuanya tersimpan di dalam sebuah keping CD atau DVD. Optical Disc Drive ini bisa berupa CD-ROM, DVD-ROM, DVD-RW, Blue-Ray, atau lain sebagainya. Sebelum membeli sebuah optical disk drive kalian harus mencari tahu dulu interface apa yang dimiliki oleh motherboard kalian, apakah IDE, SATA, atau lain sebagainya.

Monitor














Monitor adalah komponen komputer yang berfungsi untuk menampilkan gambar yang di-output dari video card. Monitor komputer yang banyak tersedia di pasaran saat ini adalah monitor CRT (monitor tabung) dan monitor LCD, namun saat ini kebanyakan orang-orang lebih memilih menggunakan monitor LCD (terutama di kantor-kantor) karena monitor LCD ini selain tampilannya lebih modern, juga memiliki kelebihan lainnya yaitu hemat space dan hemat listrik.

Keyboard













Keyboard adalah sebuah komponen komputer inputan yang berfungsi sebagai alat untuk mengetikkan sesuatu. Selain keyboard standard, keyboard komputer saat ini memiliki model bermacam-macam, seperti keyboard mini, keyboard fleksibel yang bisa dilipat, keyboard wireless yang menggunakan bluetooth, dan lain sebagainya.

Mouse













Mouse adalah komponen komputer inputan yang berfungsi untuk menggerakan cursor di layar monitor kita dan untuk meng-klik sesuatu seperti tombol-tombol di sebuah program aplikasi. Mouse juga bermacam-macam modelnya, ada mouse standard, mouse untuk keperluan gaming, mouse wireless yang menggunakan bluetooth, dan lain sebagainya.

Macam-Macam Komponen Elektronika Beserta Fungsinya


Komponen Elektronika dan Fungsinya

Part 1.
Komponen Elektronika dan fungsinya. Tak kenal maka tak sayang, siapa yang tidak tahu sepotong kalimat ini. Kalimat peribahasa ini tentu temen temen juga sudah pernah mendengarnya.
Ya betul, tak kenal maka tak saying, jadi kalo pengen saying sayangan ya harus kanal dulu, betul? Begitu juga di dunia rangkaian elektronika ini, temen temen yang pengen belajar lebih mendalam tentang elektronika ini pun harus mengenal terlebih dahulu apa itu komponen elektronika dan fungsinya. Tanpa pengetahuan ini, teman teman akan sangat disayangkan nantinya karena sudah mendalami tentang elektronika tapi temen temen malah tidak tau misalkan seperti apa bentuknya, dan seperti apa fungsinya.
Oke,, bahasan kali ini kita akan mencoba membahas tentang komponen elektronika dan fungsinya. Dimulai dari yang simple simple saja, misalkan seperti resistor, kapasitor, induktor, diode dan lain sebagainya. Siap untuk lanjut? Mari kita bahas satu persatu.

1. Resistor
Tahanan listrik yang ada pada sebuah penghantar dilambangkan dengan huruf R , tahanan merupakan komponen yang didesain untuk memiliki besar tahanan tertentu dan disebut pula sebagai resistor.

Rumusnya adalah sebagai berikut :
R = V/I
dimana :
R = Tahanan dengan satuan Ohm
V = Tegangan dengan satuan Volt
I = Arus dengan satuan Ampere
Beberapa kategori resistor adalah resistor linear dan resistor non linear. Resistor linear adalah resistor yang bekerja sesuai dengan hukum ohm sedangkan Resistor non Linear adalah resistor yang dimana perubahan nilainya dikarenakan oleh kepekaan tertentu (peka cahaya, peka panas, peka tegangan listrik).

2. Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen yang berfungsi untuk penyimpan muatan listrik yang dibentuk dari dua permukaan yang berhubungan tapi dipisahkan oleh satu penyekat.



Besarnya kapasitansi dapat dihitung dengan rumus seperti berikut ini :
Kapasitansi C = ( Muatan Q / Tegangan V ).
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan. sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.
Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai berikut:
Ø Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda.
Ø Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.
Ø Kapasitor sebagai penggeser fasa.
Ø Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.
Ø Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.


3. Transistor



Transistor adalah komponen elektronika yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya atau tegangan inputnya, memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.


4. Induktor


Bentuk dasar dari sebuah induktor adalah kawat yang dililitkan menjadi sebuah koil. Induktor mempunyai sifat yang disebut dengan induktansi diri atau lebih sering disebut dengan induktansi, artinya adalah jika arus meningkat maka medan magnet juga akan meningkat mengikuti perbesaran dari arus.

Besar energi dalam inductor dapat dinyatakan dengan rumus berikut ini :
W = ½.L.I2
Ket :
W : energi dalam satuan Joule
L : induktansi dalam satuan Henry
I : arus dalam satuan Ampere
5. Dioda



Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya biasa juga disebut sebagai penyearah

Dioda Zener



Dioda Zener biasanya digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan.

Dioda LED




Dioda LED akan hidup apabila LED dialiri arus listrik, fungsi dari LED ini biasanya hanya sebagai indikator. Atau biasa juga disebut dengan lampu indikator/

TRASFORMATOR /TRAFO



Trasformator adalah alat yang mempunyai fungsi menaikan atau menurunkan tegangan input atau menurunkan tegangan output.
Ø Trasformator yang berfungsi untuk menaikan tegangan input adalah trafo step up
Ø Transformator yang mempunyai fungsi menurunkan tegangangan adalah trafo step down.
Cara kerja trasformator : Arus bolak - balik ( AC ) melewati koil utama ( kumparan primer ) yang menginduksi arus bolak - balik di koli kedua ( kuparan sekunder )

Komponen Elektronika

Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi.

Dalam rangkaian elektronika terdapat bermacam-macam komponen. Ada transistor, resistor, IC, trafo dan lain-lain. Komponen-komponen ini dikategorikan menjadi bagian-bagian berikut:

Komponen Pasif :
resistor atau tahanan
kapasitor atau kondensator
induktor atau kumparan
transformator

Komponen Aktif :

* dioda :
dioda cahaya
dioda foto
dioda laser
diode Zener
dioda Schottky
* transistor :
transistor efek medan
transistor bipolar
transistor IGBT
transistor Darlington
transistor foto

Sirkuit Analog :
Amplifier atau Penguat
Opamp (Operational Amplifier) termasuk negative feedback
Amplifier Daya
FET (Filed Effect Transistor), JFET, MOSFET, MESFET, MODFET, HEMT
CMOS, N-MOS, P-MOS, Pass-transistor

Sirkuit Digital :
Gerbang logika
flip-flop
penghitung atau pencacah (Inggris: counter)
register
multiplekser (MUX) dan DEMUX
Penjumlah (Adder), Subtraktor (Pengurang) & Pengganda (Multiplier)
mikroprosesor
mikrokontroler
ADC, DAC, Atmel AVR‎
Digital Signal Processor (DSP)
FPGA (Field-Programmable Gate Array), ASIC, FPAA, Embedded-FPGA, CPLD
Semua jenis komputer digital: komputer super, mainframe, komputer mini, komputer pribadi desk-top, laptop, PDA, Smart card, telepon pintar, dll

Alat ukur :
Ohm-meter
Amper-meter
Voltmeter
Multimeter
Oskiloskop
Function generator
Digital Signal Analyzer
Spectrum meter

MACAM-MACAM KOMPONEN ELEKTRONIKA


Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi.Dalam rangkaian elektronika terdapat bermacam-macam komponen. Ada transistor, resistor, IC, trafo dan lain-lain. Komponen-komponen ini dikategorikan menjadi bagian-bagian berikut:
Komponen Pasif : yaitu komponen yang menunjukkan hubungan linear antara arus dan tegangan, jika komponen tersebut berada di dalam pengaruh medan listrik
A. resistor atau tahanan adalah suatu bahan yang dapat menghambat arus listrik

*Jenis-jenis resistor tetap

Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan).
Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai
pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian
serta memperbesar dan memperkecil tegangan.

. Resistor gulungan kawatresistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). .Resistor Lapisan karbon

.Resistor lapisan oksidasi logam

.Resistor komposisi karbon

*Jenis-jenis resistor variabel

Yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus), tone control pada sound

✔ Potensiometer

➔ Geser

➔ Putar

✔ Trimmer Potensiometer (TRIMPOT)

Resistor atau hambatan r diukur dalam satuan Ohm ( disimbolkan dengan “ Ω “ ).Bila dihubungkan dengan tegangan v ( satuannya Volt ) dan kuat arus I ( satuannya Ampere ) mempunyai rumus sebagai berikut :
V = I . R
R = V / I




B. kapasitor atau kondensator → komponen dasar elektronika yang dapat menyimpan atau mengeluarkan muatan listrik
Fungsi kapasitor
✔ Memisahkan arus AC dan arus DC

✔ Meratakan arus DC pada penyearah arus

✔ Mengontrol frekuensi pada rangkaian isolator

✔ Menyimpan muatan listrik✗ Jenis-jenis kapasitor

✔ Kapasitor polar (ELCO)

✔ Kapasitor Non Polar (Kapasitor Kertas, Kapasitor Kermik, Kpasitor Mika, Kapasitor Poliester)

✔ Kapasitor Variabel (VARCo, TRIMMER)

Jenis kapasitor:

Kapasitor keramik
oksida dan oksida lainSesuai dengan namanya, kapasitor ini mempunyai dielektrik dari keramik. Dielektriknya umumnya berupa campuran antara titanium , dengan elektrode logam. Jenis kapasitor ini tidak memiliki kutub positif maupun negatif, jadi pemasangannya dalam PCB bisa terbalik tanpa mengalami masalah.
Ada dua sumber yang menyatakan tentang kapasitor keramik:
Kekuatan dari dielektriknya sangat kuat, dan berkapasitas besar. Pada umumnya jenis kapasitor ini digunakan untuk meredam bunga api. Misalnya bunga api yang timbul pada platina kendaraan bermotor.
Karena terbuat dari keramik, kondensator ini memiliki kapasitas yang kecil yaitu di bawah 1 mikrofarad. Umumnya digunakan dalam rangkaian penguat frekuensi menengah.
Tapi saya condong kepada yang kedua. Karena dalam kenyataannya apabila kita memang menggunakan kondensator keramik dalam rankaian radio. Mengenai yang pertama saya kurang tahu mengenai hal itu.

Kapasitor Kertas Jenis kapasitor ini menggunakan lapisan kertas setebal antara 0..02 – 0.05 mm dengan diapit oleh dua lembar kertas alumunium.
Kapasitor Elektrolit (Elco)
Kapasitor jenis ini menggunakan elektrolit sebagai dielektriknya. Umumnya oksida aluminium. Memiliki kaki positif maupun negatif, jadi usahakan jangan sampai terbalik. Digunakan sebagai perata denyutan listrik DC. Di badan kapasitor ini terdapat tanda untuk mengetahui mana kaki minus.
Kapasitor dengan dielektrik Udara
Jenis kapasitor ini menggunakan udara sebagai dielektriknya. Sebagai contoh tuner radio FM adalah jenis kapasitor udara. Cara kerja dari kapasitor ini mirip dengan varco. Besarnya kapasitas ditentukan dengan luas penampang yang saling berhadapan. Tuner diputar untuk mengubah kapasitas kapasitor sekaligus mengubah frekuensinya.
Varco
Varco atau variable condensator adalah jenis kapasitor yang dapat diubah-ubah kapasitasnya.
Dan beberapa jenis lainnya.

Kapasitas kapasitor Pada umumnya kapasitas kapasitor dinyatakan dalam mikrofarad. Karena dalam kehidupan sehari-hari 1 farad sudah sangat besar apabila digunakan dalam rankaian. Kapasitas kapasitor didefinisikan sebagai berikut:
“perbandingan tetap antara muatan (q) yang tersimpan dalam kapasitor dan beda potensial antara kedua plat konduktornya (v)”
Dari definisi di atas kita dapatkan rumus berikut:
C=q/v
Dengan:
C= kapasitas kapasitor (Farad)
q= muatan yang tersimpan (coulomb)
v= beda potensial (volt)
pada kapasitor apabila di pasangkan kepada rangkaian listrik, pasti mendapatkan muatan berbeda. Satu positif lainnya negatif.

Apabila kedua plat diberikan muatan q+ dan q-, beda potensial v, luas permukaan A, dan jarak antara plat adalah d, maka kapasitasnya dapat dirumuskan sebagai berikut
E=q/Aε0 dengan memasukkan rumus E=v/d dan diperoleh
C= ε0A/d
Dengan:
C= kapasitas kapasitor (Farad)
q= muatan yang tersimpan (coulomb)
v= beda potensial (volt)
ε0= permitivitas ruang hampa (8,85x10-12 C2N-2m-2)
d= luas plat (m2)
Dielektrik
Dielektrik didefinisikan sebgai berikut:
“bahan isolator yang digunakan untuk memisahkan kedua plat konduktor pada suatu kapasitor plat sejajar”
Tebal, jenis dan luas sangat menentukan besarnya kapasitas yang akan didapatkan.
Rangkaian KapasitorRangkaian kapasitor terdiri dari jenis rangkaian paralel, seri dan campuran.
ParalelTujuan dari memaralelkan kapasitor adalah untuk mendapatkan kapasitas yang lebih besar.
qtotal= q1+ q2+...
Vtotal=V1=V2=...
Ctotal=C1+C2+...
SeriTujuan menggunakan rangkaian seri adalah untuk mendapatkan nilai yang lebih kecil.
qtotal= q1= q2=...
Vtotal=V1+V2+...
1/Ctotal=1/C1+1/C2+…
CampuranBertujuan untuk mendapatkan nilai yang diinginkan sesuai dengan rumus di atas.

C. kumparan/induktor

Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.

Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan daya di dalam inti karena efek histeresis.D.transformator
Dikenal dengan istilah trafo, adalah suatu alat elektronik yang memindahkan energi dari satu sirkuit elektronik ke sirkuit lainnya melalui pasangan magnet. Biasanya dipakai untuk mengubah tegangan listrik dari tinggi ke rendah dan berarti juga mengubah arus listrik dari rendah ke tinggi





Efisiensi Efisiensi transformator dapat diketahui dengan rumus Karena adanya kerugian pada transformator. Maka efisiensi transformator tidak dapat mencapai 100%. Untuk transformator daya frekuensi rendah, efisiensi bisa mencapai 98%. Jenis-jenis transformator Step-Up

lambang transformator step-up
Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh .

Step-Down skema transformator step-down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC- DC .

Komponen Aktif :
adalah komponen-komponen didalam rangkaian elektronik yang mempunyai penguatan atau mengarahkan aliran arus listrik

*Dioda
→ suatu bahan elektrikum yang tersusun atas 2 elektroda yaitu elektroda positif dan negatif

✗ Prinsip kerja

✔ Forward Biass (arah maju) dari anoda ke katoda

✔ Reverse Biass (arah mundur) dari katoda ke anoda

✗ Jenis-jenis Diode

✔ Dioda Zener = menstabilkan tegangan

✔ Dioda Kristal = Dioda kontak titik

✔ Light Emilting Diode (LED) = Lampu induktor

✔ Photo Diode = pencacah, penghitung

✔ Dioda Silikon = Penyearah Arus

✗ Jenis-jenis resistor yang bergantung pada suhu (TERMISTOR)

✔ NTC ( Negative Temprature Coeficient )

✔ PTC ( Positive Temprature Coeficient )

✗ Fungsi Diode

✔ Penyearah Arus

✔ Pencacah Penghitung

✔ Menstabilkan tegangan

a. dioda cahaya
b. dioda foto
c. dioda laser
d. diode Zener
e. dioda Schottky

transistor : → rancangan komponen yang terdiri dari 3 komponen diode tipe P (+) dan tipe N (-)

✗ Komponen penyusun transistor

Emitor = Pembawa muatan

✔ Basis = Pengatur gerak pembawa muatan dari emitor ke collector

✔ collector = Pengatur gerak pembawa muatan dari emitor ke output




*Fungsi transistor

✔ Penguat arus

✔ Penguat tegangan atau penguat getaran

✔ Pembangkit getaran✔ Saklar· IC (Integrated Circuit) → merupakan kombinasi dari beberapa komponen elektronika yaitu diode, resistor, dan kapasitor kecil. JENIS IC : IC MONOLITHIK, IC HYBRIDA (IC LINEAR, IC TTL, IC CMOL)

JENIS-JENIS TRANSISTOR

Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:
Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain
Tipe: UJT , BJT , JFET , IGFET ( MOSFET ), IGBT , HBT , MISFET , VMOSFET , MESFET , HEMT , SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain
Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain

BJT BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).
Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β atau hFE. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.

FET
FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET ( JFET ) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET ( MOSFET ). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah dioda dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara grid dan katode . Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.
FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.
Sirkuit Analog :a.Amplifier atau Penguat
b.Opamp (Operational Amplifier) termasuk negative feedback
c.Amplifier Daya
d.FET (Filed Effect Transistor), JFET, MOSFET, MESFET, MODFET, HEMT
e.CMOS, N-MOS, P-MOS, Pass-transistor
Sirkuit Digital : a. Gerbang logika
b.flip-flop
c.penghitung atau pencacah (Inggris: counter)
d.register
e.multiplekser (MUX) dan DEMUX
f.Penjumlah (Adder), Subtraktor (Pengurang) & Pengganda (Multiplier)
g.mikroprosesor
h.mikrokontroler
i.ADC, DAC, Atmel AVR‎
j.Digital Signal Processor (DSP)
k.FPGA (Field-Programmable Gate Array), ASIC, FPAA, Embedded-FPGA, CPLD
l.Semua jenis komputer digital: komputer super, mainframe, komputer mini, komputer pribadi m.desk-top, laptop, PDA, Smart card, telepon pintar, dll
Alat ukur :
a. Ohm-meter
b. Amper-meter
c.Voltmeter
d.Multimeter
e.Oskiloskop
f.Function generator
g.Digital Signal Analyzer
h.Spectrum meter





























Berita Aneh

Seputar Mitos

Kesehatan

Tokoh Kita Hari Ini

About

Alam dan Jagad Raya

Search This Blog

Featured Posts

Berita Aneh

Seputar Mitos

Pages

Berita Video

Facebook

Blogger news

 
Blogger Templates