Pengertian Konsep Dalam Ilmu Pengetahuan
Sosial
Menurut Savage dan Amstrong (dalam
Taneo, 2010 : 111) struktur ilmu sosial terdiri dari tiga tingkatan, dimulai
dari yang paling sempit ke yang paling luas, yaitu : (1) fakta, (2) konsep, (3)
generalisasi.
Konsep adalah
suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual
yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Terdapat dua makna dari
kata “konsep” yaitu: (1) bermakna sebagai rencana, rancangan atau draf. (2) bermakna sebagai
gagasan, ide pokok, atau pokok-pokok pikiran. Ada beberapa definisi
tentang konsep menurut para ahli, yaitu :
- Menurut S. Hamid Hasan (1995); konsep adalah pengabstraksian dari sejumlah benda yang memiliki karaakteristik yang sama, seperti: kursi,meja, rumah dan sebagainya.
- Menurut More dan Skell (1995:30), konsep adalah sesuatu yang tersimpan dalam benak atau fikiran manusia berupa ide dan gagasan.
- Menurut Parker, konsep adalah gagasan-gagasan tentang sesuatu, atau gagasan yang ada melalui contoh-contoh.
Konsep dapat
dipahami apabila dibahas tentang atribut, kelas (golongan), dan simbol. Atribut
adalah ciri yang membedakan tabel objek atau peristiwa atau proses dari objek,
peristiwa atau proses lainnya. Atribut dapat didasarkan atas
fakta berupa informasi kongkrit yang dapat dibuktikan melalui laporan seseorang
atau hasil pengamatan langsung.Kelas (golongan): Pengelompokan kategori
dari benda, kejadian atau gagasan (pikiran). Setiap kelas memasukan atribut
yang sama dan mengeluarkan atribut yang berbeda atau tidak berhubungan. Simbol,
dapat dinyatakan dengan kata, tanda, gerakan badan, angka sebagai alat untuk
mengkomunikasikan dengan kelas lain.
Konsep adalah Kesan Inderawi yang
mempunyai makna tertentu dan Suatu kesatuan atribut yang berkaitan dengan
simbol tentang objek, peristiwa atau proses. Konsep dapat dipahami bila dibahas
tentang atribut, kelas (golongan), dan simbol. (1) Atribut, adalah ciri
yang membedakan tabel objek atau peristiwa atau proses dari objek, peristiwa
atau proses lainnya. Atribut dapat didasarkan atas fakta berupa informasi
konkret yang dapat di buktikan melalui laporan seseorang atau hasil pengamatan
langsung. (2) Kelas (golongan), adalah Pengelompokan kategori dari
benda, kejadian atau gagasan (pikiran). Setiap kelas memasukan atribut yang
sama dan mengeluarkan atribut yang berbeda atau tidak berhubungan.
(3) Simbol, adalah Setiap kelas dapat digambarkan dengan simbol. Simbol
dapat dinyatakan dengan kata, tanda, gerak badan, angaka sebagai alat untuk
mengkomunikasikan dengan kelas lain.